The Next Generation Traffic Network

Jumat, 12 April 2013

Nafas Kian Memburu diantara Kumpulan Serigala


Menyayat sungguh....Bila kita hidup dalam bayang-bayang hitam yang tak pernah tertembus cahaya.Gelap yang sebenarnya samar.Hal yang menyamarkan adalah ketika kita hidup diantara orang-orang yang membenci kita.Mungkin kebencian itu tertahan pada awalnya, karena ada banyak faktor yang menekannya tuk tumbuh.Tapi, Serigala tetaplah serigala yang setiap saat bisa saja menerkam bahkan mencabik-cabik dan memakan kita.Memang tidak ada yang keliru dengan hal itu.Karena serigala hanya memiliki nurani yang setiap saat timbul dan tak dapat dikendalikan.Hidup diantara orang-orang yang membenci kita, sama saja menunggu ledakan bom waktu yang kian berpacu memburu.
Sebaik apapun tetap akan ternodai kala waktunya tiba.Ada yang mengatakan bahwa manusia adalah kepingan yang terasing dilautan.
Untuk sebagaian memang benar, lain cerita untuk manusia yang hidup dilumbung kebencian.Itu akan menjadi hal yang kurang, atau mungkin hal yang akan dicari.

Ketika bertekuk lutut karena lelah sembari berkata "apa salahku Tuhan?"
Saat itu benar-benar kita telah berada pada tebing curam yang mengancam.Karena keluh ternyata hal yang sangat menjatuhkan dan membuat kita tak percaya pada kemampuan terbaik kita.

Hidup diantara orang-orang yang membenci kita sama halnya kita menyerah dalam gerilya.Karena orang-orang yang membenci kita selalu buta terhadap kebaikan kita, meskipun itu fana' dan benar adanya.Satu protes terhadap problema yang sangat memacu prahara dan huru-hara.
Pernahkan kalian merasakan hidup diantara harimau kelaparan?Nyaris...!!!!itulah hiperbola yang mendekati SUATU YANG KONKRET bila kita hidup diantara orang-orang yang membenci kita.

0 komentar:

Posting Komentar