The Next Generation Traffic Network

Jumat, 26 April 2013

Amarah Setan Merah!

Amarah Setan Merah!

 

United hebat. Mereka mantap. Pesta kecil mereka munculkan Selasa dini hari tadi: semburat champagne di kamar ganti menyusul kemenangan telak, 3-0, atas tamu mereka Aston Villa. Kemenangan yang mengunci gelar juara. Kemenangan yang sangat berarti, menebus drama kegagalan mereka musim lalu.
Inilah gelar ke-20 United dalam sejarah Liga Inggris. Inilah gelar ke-13 Premier League Sir Alex Ferguson dalam 27 tahun karir kepelatihannya bersama United. Dan inilah musim yang sangat berarti, ketika Ferguson membaptis skuad yang sekarang salah satu tim yang terbaik yang pernah dimilikinya.
Kita bicara Robin van Persie. Dia mencatat hattrick untuk melipat Villa 3-0 dan salah satu golnya, gol kedua – menyusul assist Wayne Rooney, adalah gol yang brilian. “Berkelas dengan timing yang pas dan dengan instink yang luar biasa,” puji Ferguson.

Hattrick itu sekaligus penanda bangkit dan (mulai) konsistennya RvP. Kini dia sendirian memimpin top-scorer dengan koleksi 24 gol, meninggalkan Luis Suarez. Kini pun dia punya peluang besar mendapatkan Golden Boot.
Aksi RvP juga, paling tidak, adalah penanda penting betapa dia salah satu calon serius untuk menerima anugerah PFA Players of the Year—jika benar, maka dia akan mendapatkan anugerah kedua beruntun setelah tahun lalu dia mendapatkannya bersama Arsenal.
Sangat mungkin, dalam award PFA Players of the Year ini, Suarez ‘tersingkir’ oleh ulah dirinya sendiri. Kalau pun ada pesaing, dialah Gareth Bale, anak muda yang mentereng bersama Spurs dan kini juga masuk dalam radar banyak tim.
Apa kata RvP? “Fantastis. Saya bahagia sekali. United adalah tim yang fantastis dengan materi yang juga fantastis. Ini gelar pertama saya di sini dan gelar ke-20 untuk United. Dan kami layak mendapatkannya,” katanya.

Bahagianya RvP juga bahagianya sang fenomenal Ryan Giggs. Dini hari tadi, Giggs tampil full-time. Ini aksinya yang ke-17 musim ini, sebuah aksi yang sangat menghibur dengan nilai sejarah heboh karena penampilan Giggs menjadi penentu gelar ke-20 United.
Ini juga berarti gelar Premier League ke-13 buat Giggs untuk United dan hanya untuk United sepanjang karir profesionalnya. Giggs juga menjadi satu-satunya pemain yang selalu tampil dan selalu bikin gol dalam setiap musim-musimnya bersama United. Musim ini, dua gol dia kemas.
“Sebuah gelar yang sangat special apalagi setelah kehilangan gelar musim lalu dengan cara yang sangat tidak diinginkan,” ujarnya. Giggs masih akan bersama United, setidaknya hingga musim depan.
Jadi, jika ada yang bertanya kapan sesungguhnya dia gantung sepatu, Giggs pun tidak mau menjawab. Dinihari tadi dia punya kalimat bagus: “Saat-saat seperti inilah yang akan Anda rindukan setelah berhenti nanti. Tapi ini juga yang bias bikin Anda bersemangat.”
Kita beralih ke Rooney. Ketika dia dalam rumor kencang hengkang ke Paris St Germain, ketika banyak pengamat minta Rooney meninggalkan United karena soal ketidaknyamanan dia soal penempatan posisi, dia justru bermain apik versus Aston Villa. Itu aksi Rooney yang ke-400 untuk United. Itu pula aksi dia dengan kontribusi optimal.

Rooney pula salah satu actor penting betapa United musim ini sangat-sangat dominan. Seperti ada ‘amarah’ yang diledakkan dengan pembuktian konsisten sepanjang minggu. Saya harus katakana, tidak ada tim seperti United yang mampu merebut mahkota juara dengan begitui muda, ketika kompetisi belum usai dan dengan marjin lebar.
Dengan nilai 84, dengan empat partai di tangan dan dengan margin yang sangat heboh: 43, Rooney bersama United juga punya potensi mematahkan rekor juara Chelsea yang mengoleksi total 95 angka delapan tahun lalu.
Kejeniusan Ferguson tak perlu diragukan. Tapi kunci penting lain adalah soal totalitas. Soal kegigihan Rio Ferdinand dan kawan-kawan. Mereka bermain dengan ‘amarah’ pembuktian: United is the best (in this season).



sumber

0 komentar:

Posting Komentar