The Next Generation Traffic Network

Minggu, 23 Maret 2014

Federer dan Djokovic Maju ke Babak Ketiga



Key Biscayne: Roger Federer dan Novak Djokovic maju ke babak ketiga Sony Open 2014. Keduanya berhasil memenangkan dua set langsung atas lawan masing-masing di Crandon Tennis Center, Key Biscayne, Florida, AS, Sabtu (22/3/2014) pagi WIB.

Federer menyudahi perlawanan Ivo Karlovic dengan skor 6-4, 7-6 dalam waktu satu jam 14 menit. Di babak berikutnya, Federer berhadapan dengan petenis Belanda, Thiemo de Bakker.

"Pada pertandingan tadi saya bermain sangat bersih terutama dalam servis. Setelah servis saya lakukan dengan baik, selanjutnya saya bermain agresif dengan melakukan serangan," kata Federer usai laga seperti dilansir BBC Sport.

Sementara Djokovic lolos ke babak berikutnya setelah mengecundangi Jeremy Chardy dengan skor 6-4, 6-3 dalam waktu satu jam 24 menit. Petenis unggulan kedua itu akan melawan Florian Meyer di babak ketiga.

"Di pertandingan lebih kepada permainan dengan rekasi cepat. Tetapi pada akhirya saya bisa mengantasi permainan dengan baik, meski ada beberapa perlawanan yang saya rasa cukup berat," ucap Djokovic.

Petenis lain yang juga memastikan melangkah ke babak ketiga adalah David Ferrer yang sukses menaklukkan Teymuraz Gabashvili 6-4 dan 6-0, serta Richard Gasquet dengan menekuk Alejandro Gonzalez 7-6 dan 6-4.

Di babak ketiga, Ferrer bertemu dengan Andreas Seppi, sedangkan Gasquet berhadapan dengan Kevin Anderson. (Ulul Azmi) 

Profesi sebagai petani di beberapa daerah mulai ditinggalkan karena dianggap tak menarik. Selain penghasilan yang kecil, banyak warga memutuskan beralih menjadi buruh industri.

Berbeda, Bupati Belu, perbatasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) Yoaki Lopez mempunyai strategi supaya ratusan ribu warganya tertarik untuk berladang dan memiliki pendapatan tinggi.

"Di Belu tidak ada industri, karena mayoritas mata pencaharian penduduk Belu bertani. Jadi bagaimana caranya saya membuat sektor ini menarik, petani bisa nanam jagung, padi dan komoditas lainnya tanpa rugi," jelas dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Pemda, menurut Yoaki, telah melakukan berbagai upaya untuk membuat sektor pertanian menjadi primadona di wilayah Belu. Sebagai contoh, Yoaki menyebut, pihaknya memberikan insentif kepada petani berupa subsidi pupuk dan bibit unggul gratis, peminjaman traktor bersar, pengelolaan tanah secara cuma-cuma dan lainnya.

"Dengan cara ini, kami bersyukur produktivitas petani meningkat dan hasil pertanian pun melonjak. Misalnya jagung dari awalnya cuma 2-3 ton per sekali panen, sekarang sudah 6-7 ton jagung setiap kali panen," paparnya.

Peningkatan hasil panen tersebut, tambah dia, mendorong pendapatan per kapita petani Belu bisa mencapai Rp 5 juta per orang. "Rp 5 juta cuma dari bertani lho. Makanya senang tidak ada industri, tidak ada demo buruh," ungkapnya.

Yoaki mengklaim, upaya tersebut telah menyusutkan tingkat kemiskinan di wilayah Belu tahun lalu menjadi 14% dibanding tahun sebelumnya sekitar 17% dari total penduduk sebanyak 400 ribu jiwa. (Fik/Ahm) (ahm) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/800652/diberi-insentif-petani-ntt-dapat-kantongi-penghasilan-rp-5-juta#sthash.HU5Zrl9m.dpuf
Profesi sebagai petani di beberapa daerah mulai ditinggalkan karena dianggap tak menarik. Selain penghasilan yang kecil, banyak warga memutuskan beralih menjadi buruh industri.

Berbeda, Bupati Belu, perbatasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) Yoaki Lopez mempunyai strategi supaya ratusan ribu warganya tertarik untuk berladang dan memiliki pendapatan tinggi.

"Di Belu tidak ada industri, karena mayoritas mata pencaharian penduduk Belu bertani. Jadi bagaimana caranya saya membuat sektor ini menarik, petani bisa nanam jagung, padi dan komoditas lainnya tanpa rugi," jelas dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Pemda, menurut Yoaki, telah melakukan berbagai upaya untuk membuat sektor pertanian menjadi primadona di wilayah Belu. Sebagai contoh, Yoaki menyebut, pihaknya memberikan insentif kepada petani berupa subsidi pupuk dan bibit unggul gratis, peminjaman traktor bersar, pengelolaan tanah secara cuma-cuma dan lainnya.

"Dengan cara ini, kami bersyukur produktivitas petani meningkat dan hasil pertanian pun melonjak. Misalnya jagung dari awalnya cuma 2-3 ton per sekali panen, sekarang sudah 6-7 ton jagung setiap kali panen," paparnya.

Peningkatan hasil panen tersebut, tambah dia, mendorong pendapatan per kapita petani Belu bisa mencapai Rp 5 juta per orang. "Rp 5 juta cuma dari bertani lho. Makanya senang tidak ada industri, tidak ada demo buruh," ungkapnya.

Yoaki mengklaim, upaya tersebut telah menyusutkan tingkat kemiskinan di wilayah Belu tahun lalu menjadi 14% dibanding tahun sebelumnya sekitar 17% dari total penduduk sebanyak 400 ribu jiwa. (Fik/Ahm) (ahm) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/800652/diberi-insentif-petani-ntt-dapat-kantongi-penghasilan-rp-5-juta#sthash.HU5Zrl9m.dpuf
Profesi sebagai petani di beberapa daerah mulai ditinggalkan karena dianggap tak menarik. Selain penghasilan yang kecil, banyak warga memutuskan beralih menjadi buruh industri.

Berbeda, Bupati Belu, perbatasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) Yoaki Lopez mempunyai strategi supaya ratusan ribu warganya tertarik untuk berladang dan memiliki pendapatan tinggi.

"Di Belu tidak ada industri, karena mayoritas mata pencaharian penduduk Belu bertani. Jadi bagaimana caranya saya membuat sektor ini menarik, petani bisa nanam jagung, padi dan komoditas lainnya tanpa rugi," jelas dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Pemda, menurut Yoaki, telah melakukan berbagai upaya untuk membuat sektor pertanian menjadi primadona di wilayah Belu. Sebagai contoh, Yoaki menyebut, pihaknya memberikan insentif kepada petani berupa subsidi pupuk dan bibit unggul gratis, peminjaman traktor bersar, pengelolaan tanah secara cuma-cuma dan lainnya.

"Dengan cara ini, kami bersyukur produktivitas petani meningkat dan hasil pertanian pun melonjak. Misalnya jagung dari awalnya cuma 2-3 ton per sekali panen, sekarang sudah 6-7 ton jagung setiap kali panen," paparnya.

Peningkatan hasil panen tersebut, tambah dia, mendorong pendapatan per kapita petani Belu bisa mencapai Rp 5 juta per orang. "Rp 5 juta cuma dari bertani lho. Makanya senang tidak ada industri, tidak ada demo buruh," ungkapnya.

Yoaki mengklaim, upaya tersebut telah menyusutkan tingkat kemiskinan di wilayah Belu tahun lalu menjadi 14% dibanding tahun sebelumnya sekitar 17% dari total penduduk sebanyak 400 ribu jiwa. (Fik/Ahm) (ahm) - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/800652/diberi-insentif-petani-ntt-dapat-kantongi-penghasilan-rp-5-juta#sthash.HU5Zrl9m.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar