The Next Generation Traffic Network

Senin, 13 Mei 2013

Jutaan Pujian Iringi Hengkangnya Gelandang MU Paul Scholes



Untuk kali kedua, gelandang kawakan Manchester United Paul Scholes menyatakan gantung sepatu. 

Namun, tidak seperti pada keputusan pertamanya kala memutuskan pensiun pada musim 2010/2011, kali ini pesepak bola berusia 38 tahun itu sepertinya sudah benar-benar bertekad bulat meninggalkan olahraga yang telah membesarkan namanya tersebut.

Apalagi ia merasa sudah punya beban apa-apa lagi. Dengan semua pencapaiannya selama memperkuat Setan Merah, pemain kelahiran Salford, Inggris, pada 16 November 1974 itu memang sudah meraih segala-galanya.

Betapa tidak? Selama 20 tahun membela the Red Devils, Scholes total telah mengumpulkan 11 trofi juara Liga Primer Inggris, 3 Piala FA, 2 Piala Liga Inggris, 5 trofi Community Shield, dan 2 gelar Liga Champions. 

Selain itu, dari 716 kali penampilannya di klub, pemain yang masuk akademi MU sejak berusia 14 tahun itu total sudah menciptakan 155 gol. 

Dengan semua pencapaiannya itu, Scholes pun merasa saat ini adalah waktu yang tepat baginya untuk undur diri. Apalagi dengan usianya yang sudah tidak muda lagi dan ditambah cedera yang belakangan kerap merongrongnya.

"Saya pikir ini saat yang tepat. Empat bulan terakhir tidak berjalan bagus, saya kerap mengalami sejumlah cedera. Saya sudah berpikir masak-masak untuk mundur seiring perkembangan fisik saya," tutur Scholes dikutip Sky Sports News.

Keputusan Scholes yang hanya berselang beberapa hari setelah Alex Ferguson menyatakan pensiun memang sedikit banyak membuat banyak pihak terkejut, tidak terkecuali Ferguson. 

"Saya sedikit terkejut. Tapi lepas dari itu, Paul adalah pemain yang luar biasa. Dia punya komitmen pada klub dan saya bangga pernah bekerja sama dengannya," cetus Fergie.

Kepiawaian Scholes mengolah si kulit bundar di atas lapangan memang diragukan lagi. Terbukti para legenda sepak bola mengagumi permaiannya.

"Saya senang menyaksikan Scholes, melihat dia menggiring bola, seorang laki-laki dengan rambut merah dan kaus merah," ujar legenda Brasil Socrates.

"Lawan terberat saya adalah Scholes. Dia gelandang yang lengkap. Scholes pemain terbesar dalam generasinya," timpal leganda Prancis Zinedine Zidane.

"Dia adalah salah satu pemain yang selalu menjadi inspirasi saya," kata gelandang Barcelona Cesc Fàbregas. (Reuters/Achmad Maulana)



0 komentar:

Posting Komentar