SELASA (28/5) pagi mata saya terantuk melihat sebuah acara infotainment. Salah satu beritanya tentang Arya Wiguna.
Diceritakan di tayangan infotainment itu, Arya sudah punya tambatan hati baru. Sang cewek, yang saya tak kenal sosoknya, bersedia diwawancara kamera infotainment di samping Arya. Di kesempatan itu pula, Arya melancarkan jurus-jurus rayuan gombalnya.
Istri saya nyeletuk, “Pindahin ke (acara lain), dong. Aku muak (lihat) Arya melulu.”
Well, istriku, apa mau dikata, hari-hari ini Arya adalah nama paling hot di infotainment. Sekali waktu infotainment pernah dipenuhi wajah Anang-Ashanty, Syahrini, dan lalu Nassar. Sekarang bolehlah dibilang giliran Arya Wiguna.
Entah Anda suka atau tidak, jagat budaya pop punya logikanya sendiri. Tak ada yang mengira sebelumnya Arya yang paling dapat hikmah besar dari konflik antara Eyang Subur versus Adi Bing Slamet ini.
Bahkan Arya sendiri pun pasti tak pernah mengira, amarahnya yang meluap-luap menggebrak meja sambil berteriak “DEMI TUHAANNN!!” menjadi berbagai video parodi di You Tube yang ujungnya ia jadi tenar.
Syahdan, seperti sudah jadi hukum alam jagat hiburan kita, apa saja yang tengah tenar kemudian dieksploitasi sampai kita kekenyangan dan mau muntah. Dalam tesisnya yang terkenal, Neil Postman yang memperingatkan bahaya dari industri televisi yang secara terus-menerus menghibur masyarakatnya hingga mati.
Tentu berlebihan, tapi kira-kira begitu yang terjadi pada Anang-Ashanty, Syahrini, dan Nassar dulu, dan kini Arya.
Sebab, yang kita kemudian saksikan, persoalan Eyang Subur melenceng menjadi spin-off berjudul "Arya Wiguna: The Series". Dalam lakon yang ini, Arya menjadi sang tokoh utama dengan konflik dan persoalannya sendiri.
Dalam kisah "Arya Wiguna: The Series" misalnya, persoalannya adalah tentang kisah cinta Arya. Dikisahkan, Arya tengah mencari cinta sebagai pelabuhan hatinya yang baru. Jika diibaratkan sebuah karakter di sinetron, Arya seorang duda "keren".
Persis cerita di sinetron pula, ada konflik cinta berbagai segi yang melibatkan Arya. Ada lebih dari satu perempuan yang terseret ke dalam pusaran kisah cintanya. Pertama Dewi Almira, mantan istri yang sudah meninggalkan Arya. Kedua, ada Dewi Sanca, pedangdut yang dibuat menangis Arya. Dewi Sanca menangis karena Arya telah memilih wanita lain: pesinetron Rosnita Putri.
Cerita kemudian fokus pada kisah Arya dengan Rosnita. Arya tampak ngebet betul pada Rosnita. Di lain pihak, Rosnita terlihat malu-malu kucing. Puncaknya, pada tayangan infotainment Minggu (26/5), diperlihatkan Arya beserta ibunya, dan pengacara Farhat Abbas bersiap-siap ke rumah Rosnita hendak menyatakan cinta, lengkap dengan membawa jam tangan sebagai buah tangan untuk Rosnita.
Kepada kita di rumah, Arya berujar khas sekali sebuah tayangan infotainment (yang kurang lebih isinya begini): "Pemirsa, sekarang kami akan berangkat ke rumah Rosnita Putri. Mohon doanya, pemirsa."
Sebelum ke rumah Rosnita, Arya dan rombongan mampir dulu ke mal, membeli jas mewah. Rupanya, di mal yang sama ada Rosnita yang sedang mencari parfum.
Semua itu direkam kamera infotainment dan disajikan pada kita bak sebuah episode sinetron.
Kita juga kemudian tahu, Rosnita akhirnya menolak cinta Arya dengan bilang hanya menerima cinta Arya sebanyak 20 persen. Dari sini cerita Arya berkembang dengan cewek lain, seperti yang saya dan istri saksikan Selasa kemarin.
***
Pertanyaannya kemudian, apa arti semua tontonan itu?
Saya sih berharap Anda tak mempercayai semua yang tersaji di layar TV. Kita tak pernah tahu persis apa yang diperlihatrkan Arya memang kisah cinta betulan atau rekayasa. Bagi jagat hiburan, fakta atau rekayasa menjadi tak penting lagi. Yang penting adala apa Anda menontonnya atau tidak.
Buktinya, seperti yang diperlihatkan data rating harian, pada Minggu (26/5) kemarin, acara infotainment Hot Shot (SCTV) meraih peringkat 14 dari semua acara TV dengan rating 2,6 dan share 20,1 persen; infotainment lain, Intens (RCTI) juga relatif tinggi di posisi 21 dengan rating 2,4 dan share 17,7 persen.
Di jagat hiburan, prominence alias keterkenalan menjadi segalanya. Tak heran orang berlomba-lomba menjadi prominent people, orang terkenal. Arya Wiguna tengah menikmati masa "keterkenalannya". Sebuah masa yang kini konon membuat hubungannya dengan Adi Bing Slamet renggang.
Duh, Gusti …
0 komentar:
Posting Komentar