Owetbara.com - Belanda dan Argentina
sama-sama tidak tampil meyakinkan saat bertemu pada semifinal Piala
Dunia, di Arena Corinthians, Sao Paulo, 9 Juli 2014. Pertandingan
akhirnya ditentukan melalui adu penalti, karena skor 0-0 tak berubah
hingga akhir babak tambahan.
Bagi Belanda, ini adalah adu penalti kedua dalam dua laga terakhir. Sebelumnya, mereka melakoni adu penalti saat melawan Kosta Rika pada babak perempat final, di Arena Fonte Nova, Salvador, 5 Juli 2014, juga setelah skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak tambahan.
Berbeda dari pertandingan melawan Kosta Rika, Belanda kalah adu penalti pada laga semifinal. Kiper Argentina, Sergio Romero, mengantisipasi tembakan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder, sementara kiper Jasper Cillessen, selalu gagal mengantisipasi tembakan algojo-algojo Albiceleste.
Cillessen boleh jadi adalah titik lemah Belanda dalam adu penalti pada laga semifinal. Ketika melawan Kosta Rika, Cillessen bermain sebagai starter, tetapi tidak diberi kepercayaan untuk melakoni adu penalti. Sesaat sebelum babak tambahan berakhir, pelatih Louis van Gaal menarik Cillessen dan memasukkan Tim Krul. Hasilnya, Krul mengantisipasi dua tembakan Kosta Rika.
Melawan Argentina, Cillessen kembali menjadi starter. Namun, Van Gaal tampaknya tak menyangka laga akan diselesaikan melalui adu penalti. 24 menit sebelum babak tambahan usai, Van Gaal menggunakan jatah pergantian pemain terakhir untuk menarik penyerang Robin van Persie dan memasukkan Klaas-Jan Huntelaar.
Ketika strateginya tak membuahkan gol hingga akhir babak tambahan, Van Gaal tak punya pilihan selain mempercayakan gawang Belanda kepada Cillessen. Boleh jadi,
Belanda lebih dulu mendapatkan kesempatan mengeksekusi penalti. Bek Ron Vlaar menjadi algojo pertama dan gagal. Tembakannya diantisipasi Romero. Sebagai catatan, pada laga melawan Kosta Rika, tim eksekutor Belanda berisi pemain-pemain senior yang biasa bermain di posisi menyerang, yaitu Robin van Persie, Arjen Robben, Sneijder, dan Dirk Kuyt.
Kegagalan Belanda tidak terjadi karena Van Gaal seorang, tetapi juga tim, karena sebelum adu penalti, mereka punya 120 menit untuk menemukan solusi.
Berikut ini adalah rekaman pertandingan semifinal Piala Dunia, antara Belanda dan Argentina itu.
Belanda 0-0 Argentina (adu penalti: 2-4)
Lokasi: Arena Corinthians, Sao Paulo
Wasit: Cuneyt Cakir (Turki)
Pencetak gol: -
Adu penalti:
Ron Vlaar - gagal (0-0)
Lionel Messi - gol (0-1)
Arjen Robben - gol (1-1)
Ezequiel Garay - gol (1-2)
Wesley Sneijder - gagal (1-2)
Sergio Aguero - gol (1-3)
Dirk Kuyt - gol (2-3)
Maxi Rodriguez - gol (2-4)
Kartu kuning:
Belanda: Bruno Martins Indi 45, Klaas Jan Huntelaar 105
Argentina: Martin Demichelis 49
Kartu merah: -
Penguasaan bola: 53 - 47
Tembakan akurat: 3/7 - 5/8
Bagi Belanda, ini adalah adu penalti kedua dalam dua laga terakhir. Sebelumnya, mereka melakoni adu penalti saat melawan Kosta Rika pada babak perempat final, di Arena Fonte Nova, Salvador, 5 Juli 2014, juga setelah skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak tambahan.
Berbeda dari pertandingan melawan Kosta Rika, Belanda kalah adu penalti pada laga semifinal. Kiper Argentina, Sergio Romero, mengantisipasi tembakan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder, sementara kiper Jasper Cillessen, selalu gagal mengantisipasi tembakan algojo-algojo Albiceleste.
Cillessen boleh jadi adalah titik lemah Belanda dalam adu penalti pada laga semifinal. Ketika melawan Kosta Rika, Cillessen bermain sebagai starter, tetapi tidak diberi kepercayaan untuk melakoni adu penalti. Sesaat sebelum babak tambahan berakhir, pelatih Louis van Gaal menarik Cillessen dan memasukkan Tim Krul. Hasilnya, Krul mengantisipasi dua tembakan Kosta Rika.
Melawan Argentina, Cillessen kembali menjadi starter. Namun, Van Gaal tampaknya tak menyangka laga akan diselesaikan melalui adu penalti. 24 menit sebelum babak tambahan usai, Van Gaal menggunakan jatah pergantian pemain terakhir untuk menarik penyerang Robin van Persie dan memasukkan Klaas-Jan Huntelaar.
Ketika strateginya tak membuahkan gol hingga akhir babak tambahan, Van Gaal tak punya pilihan selain mempercayakan gawang Belanda kepada Cillessen. Boleh jadi,
Belanda lebih dulu mendapatkan kesempatan mengeksekusi penalti. Bek Ron Vlaar menjadi algojo pertama dan gagal. Tembakannya diantisipasi Romero. Sebagai catatan, pada laga melawan Kosta Rika, tim eksekutor Belanda berisi pemain-pemain senior yang biasa bermain di posisi menyerang, yaitu Robin van Persie, Arjen Robben, Sneijder, dan Dirk Kuyt.
Kegagalan Belanda tidak terjadi karena Van Gaal seorang, tetapi juga tim, karena sebelum adu penalti, mereka punya 120 menit untuk menemukan solusi.
Berikut ini adalah rekaman pertandingan semifinal Piala Dunia, antara Belanda dan Argentina itu.
Belanda 0-0 Argentina (adu penalti: 2-4)
Lokasi: Arena Corinthians, Sao Paulo
Wasit: Cuneyt Cakir (Turki)
Pencetak gol: -
Adu penalti:
Ron Vlaar - gagal (0-0)
Lionel Messi - gol (0-1)
Arjen Robben - gol (1-1)
Ezequiel Garay - gol (1-2)
Wesley Sneijder - gagal (1-2)
Sergio Aguero - gol (1-3)
Dirk Kuyt - gol (2-3)
Maxi Rodriguez - gol (2-4)
Kartu kuning:
Belanda: Bruno Martins Indi 45, Klaas Jan Huntelaar 105
Argentina: Martin Demichelis 49
Kartu merah: -
Penguasaan bola: 53 - 47
Tembakan akurat: 3/7 - 5/8
0 komentar:
Posting Komentar