The Next Generation Traffic Network

Senin, 07 Juli 2014

Pemilu 9 Juli Gagal diSelenggarakan?


Gambar : Pemilu 2014
Owetbara.com - Surakarta, Sangat disayangkan memang. Apabila negara kita ini dipimpin oleh seorang yang tidak memiliki satu saja kebaikan? Bagaimana tidak. Entah apa motiv mereka saling menjatuhkan dengan berbagai berita miring yang kerap dibicarakan melalui berbagai jejaring sosial. Seperti Facebook, twitter, atau diberbagai situs jejaring sosial lainnya. Kita begitu dengan mudah mencari keburukan yang pasti kebenarannya digoogle. Saling beradu argumen tentang keburukan masing-masing rival.

Apa mereka tidak sadar kalu yang sedang dibicarakan kejelekannya adalah calon Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Presiden kita sendiri. Bukan calon Presiden negara antah berantah. Apa tidak kalian rasakan hal itu?

Apa enggan kalian pikirkan sejenak?

Daripada sibuk mencari noda dan kesalahan Capres dan Cawapres yang akan menjadi pemimpin negeri ini. Alangkah baiknya kalau kita mengkaji kebaikan dan keunggulan dari masing-masing kandidat. Nilai-nilai istimewa dari orang yang akan menjadi orang nomor satu dan orang yang akan menuangkan kebijakannya apabila terpilih kelak.

Kita mulai dari Capres dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto. Ya, orang hebat ini adalah Capres nomor urut satu yang akan bersaing dengan rival politiknya, Joko Widodo. Prabowo sendiri memiliki basic yang kuat sebagai Caspres negara Indonesia. Hal itu terbukti dari berbagai keistimewaan yang ia miliki. Karena memang pada beliau sendiri adalah veteran pejuang atau prajurit. Tentunya memiliki tingkat intelegensi yang baik. Serta mempunyai segudang pengalaman dibidang pertahanan.
Gambar : Prabowo Subianto


Untuk Lebih jelasnya mari kita simak berbagai keistimewaan dan keunggulan yang dimiliki Prabowo.
Jabatan militer

Berikut ini adalah jabatan militer Prabowo Subianto.

Tahun Jabatan
1976 Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha
1977 Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha
1983-1985 Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus
1985-1987 Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad
1987-1991 Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad
1991-1993 Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad
1993-1994 Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus
1994 Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus
1995-1996 Komandan Komando Pasukan Khusus
1996-1998 Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus
1998 Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat
1998 Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI

Dari banyaknya jabatan dan waktu yang tidak sebentar berkecimpung di dunia militer, pastilah Prabowo Subianto memiliki banyak hal baik yang sudah ia lakukan. Berikut ini beberapa hal yang tidak begitu buruk yang pernah Prabowo lakukan.
Operasi di Timor Timur

Pada tahun 1976 Prabowo bertugas sebagai Komandan Pleton Grup I Para Komando Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur, saat itu dia berumur 26 tahun dan merupakan komandan termuda dalam operasi Tim Nanggala. Prabowo memimpin misi untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, wakil ketua Fretilin yang pada saat itu juga menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Timor Timur. Dengan tuntunan Antonio Lobato yang merupakan adik Nicolau Lobato, kompi Prabowo menemukan Nicolau Lobato di Maubisse, lima puluh kilometer di selatan Dili. Nicolau Lobato tewas setelah tertembak di perut saat bertempur di lembah Mindelo pada tanggal 31 Desember 1978.

Pada akhir tahun 1992, Xanana Gusmao berhasil ditangkap dalam operasi yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Prabowo. Informasi mengenai keberadaan Xanana Gusmao diperoleh dari sadapan telepon Ramos Horta di pengasingan.


Di Kopassus

Pada tahun 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Setelah menyelesaikan pelatihan Special Forces Officer Course di Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara. Pada tahun 1995, ia sudah mencapai jabatan Komandan Komando Pasukan Khusus, dan hanya dalam setahun sudah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.


Penyelamatan Mapenduma

Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Lima orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman. Namun, operasi ini dikritik karena menggunakan lambang Palang Merah pada helikopter putih untuk menipu anggota OPM.
Nah, dibagian ini yang paling saya suka.
Pengibaran bendera di Puncak Everest

Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto. Ekspedisi dimulai pada tanggal 12 Maret 1997 dari Phakding, Nepal.


Pengamanan 1998

Sebagai Pangkostrad yang membawahi pasukan cadangan ABRI yang jumlahnya cukup besar pada waktu itu (sekitar 11 ribu prajurit) , Prabowo dimintai pertolongan oleh Panglima Kodam Jaya untuk mengamankan Jakarta yang berada dalam suasana kacau. Permintaan ini dipenuhi Prabowo dengan membantu mengamankan sejumlah bangunan penting, khususnya rumah dinas Wakil Presiden B.J. Habibie di Kuningan.

Meskipun akhirnya perannya ini kemudian menimbulkan kontroversi, namun ia juga mengambil beberapa langkah penting yang menentukan arah reformasi pada waktu itu. Antara lain ia berhasil membujuk Amien Rais untuk membatalkan rencana doa bersama di Monas. Ia juga bertanya kepada Habibie mengenai kesiapannya jika sewaktu-waktu Soeharto turun, apakah siap menjadi Presiden, yang memberi sinyal kepada Habibie untuk bersiap menggantikan Soeharto. Selain itu pada 14 Mei 1998, Prabowo berinisiatif mengadakan silaturahmi dengan beberapa tokoh reformis seperti Adnan Buyung Nasution, Setiawan Djodi, Rendra, Bambang Widjajanto, dan lain-lain. Ia juga sempat didesak untuk memainkan peran seperti Suharto pada tahun 1965, yang secara tegas ditolaknya karena merasa bahwa masih berada di bagian bawah jenjang protokoler kepemimpinan dalam masa genting, berbeda dengan peran Suharto waktu itu yang memungkinkan untuk mengambil kendali karena kosongnya kepemimpinan TNI selama hilangnya para jendral. Selain itu, ia menyatakan tidak ingin kudeta terjadi karena hanya akan menimbulkan kudeta-kudeta lainnya.



Selain keunggulannya dibidang intelegensi dan kemiliteran, ternyata Prabowo adalah seorang pengusaha yang tergolong sukses. Ya, walaupun ada beberapa sisi negatifnya. Tapi, bukan disini tempat untuk membahasnya.

Kepiawaiannya menggeluti profesi sebagai pengusaha ia dapat dari adiknya sendiri, Hasyim Djojo Hadikusumo. Salah satu perusahaan miliknya yang cukup besar yaitu, PT. Kertas Nusantara di Kalimantan. Selain itu Prabowo juga memiliki puluhan kuda istimewa yang harganya mencapai milyaran rupiah perekornya. Sehingga pada Pemilu tahun 2009 Prabowo menjadi Cawapres terkaya dengan kekayaan mencapai Rp 1,579 triliun dan US$ 7,57 juta. Itu pun belum termasuk puluhan ekor kuda yang ia miliki.



Organisasi nonpemerintah

Prabowo terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI periode 2004-2009 dan periode berikutnya 2010-2015. Selain itu, Prabowo juga mendirikan beberapa organisasi masyarakat seperti Asosiasi Petani Indonesia, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia dan Asosiasi Pencak Silat Indonesia.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) adalah sebuah organisasi sosial di Indonesia yang berskala nasional. Didirikan pada 27 April 1973 di Jakarta melalui penyatuan empat belas organisasi penghasil pertanian utama.

Pada tanggal 5 Desember 2004, Prabowo terpilih sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) mengalahkan Setiawan Djodi dan Ja'far Hafsah. Pada saat Musyawarah Nasional (Munas) HKTI ke-7, Prabowo Subianto kembali terpilih sebagai Ketua Umum 2010-2015 secara aklamasi. 32 dari 33 Dewan Pimpinan Daerah menerima laporan pertanggungjawaban Prabowo dan meminta agar Prabowo kembali memimpin HKTI.
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) adalah organisasi independen yang memperjuangkan hak dan kesejahteraan pedagang pasar Indonesia. Pada tanggal 6 Agustus 2008, Munas APPSI secara aklamasi memilih Prabowo sebagai ketua umum APPSI untuk periode 2008-2013. Prabowo terpilih setelah mendapat dukungan dari 29 Dewan Pimpinan Wilayah tingkat provinsi dan 199 Dewan Pimpinan Daerah tingkat kabupaten.

Selaku Ketua Umum APPSI, Prabowo kerap menyuarakan agar pemerintah membatasi hipermarket dengan mengatur jaraknya agar tidak merugikan pedagang kecil. "Selama ini pedagang pasar tradisional selalu dianaktirikan sehingga ketika pasar modern didirikan para pemilik modal pedagang pasar harus rela dibubarkan karena ada pembongkaran", cetus Prabowo.
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
Prabowo membuka turnamen pencak silat SEA Games 2011 di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah organisasi nasional Indonesia yang membawahi kegiatan pencak silat secara resmi, antara lain menyelenggarakan pertandingan, membakukan peraturan dan lain-lain.

Prabowo pertama kali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IPSI tahun 2004. Pada Munas PB IPSI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, tanggal 27 Februari 2012, Prabowo terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Ketua Umum PB IPSI. Pada SEA Games 2011 di Jakarta, cabang olah raga pencak silat berhasil mendapatkan juara umum dengan menyabet 9 dari 18 nomor yang dipertandingkan.

Selanjutnya karirnya dibidang politik yang tergolong jujur . Sejauh ini baru itu yang saya ketahui tentang kebaikan dan keistimewaan Prabowo Subianto.

Kemudian Capres nomor urut 2, Joko Widodo.

Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 53 tahun) adalah politikus Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta. Ia adalah mantan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Walaupun pada masa kecilnya pernah tergusur sebanyak tiga kali, ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha furnitur. Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005. Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik. Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia".Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%. Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. Ia akan menjabat selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2017. Selama menjabat sebagai gubernur, ia melancarkan berbagai program seperti Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, lelang jabatan, pembangunan Angkutan Massal Cepat (MRT) dan Monorel, pengembalian fungsi waduk dan sungai, serta penyediaan ruang terbuka hijau.

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan.Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.


Masa kecil

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuh desa di Boyolali. Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun. Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil memengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Masa kuliah dan berwirausaha

Dengan performa akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".

Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik Pakdenya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.

Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, "Jokowi". Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya

Menjadi Walikota Solo


Joko Widodo menjadi walikota Solo dengan merebut 36,62 % suara rakyat Solo. Dengan pengalaman yang ia dapat selama ia hidup. Jokowi mampu membenahi kota Solo yang tadinya tidak tertib dan terkesan semerawut.

Rebranding Solo

Langkah-langkah yang diambil Jokowi memang ampuh terhadap rakyat. Terbukti dari berbagai penertiban yang beliau lakukan. Selalu menggunmakan jalan kekeluargaan. Sehingga rakyat merasa lebih dekat dengan beliau. Jokowi juga menyetujui slogan kota Solo "Solo The Spirit of Java".

Selain mampu merelokasi pedagang ketempat yang telah ditentukan, Jokowi juga dapat menjembatani damainya dua kubu di Keraton Solo. Kedua kubu yang saling bersitegang itu adalah Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Keduanya saling bersitegang untuk dapat memimpin keraton Solo sepeninggalan Paku Buwono XII. Beliau wafat dan belum sempat memberikan titah kepada anaknya untuk memegang kendali keraton Solo.

Sosok Jokowi yang tenang dan sedikit jenaka, ternyata mampu menjadi jembatan antara kedua belah pihak. Jokowi memilih jalur diplomasi untuk menyatukan keduanya. Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan menjadi Raja dan Panembahan Agung Tedjowulan menjadi Maha Patih. Setelah Jokowi turun tangan, keduanya mau berdamai meskipun sempatbersitegang kembali beberapa tahun lalu.


Selain itu Jokowi Memberikan Pendidikan gratis, kesehatan, dan beberapa sarana transportasi yang memudahkan dan mensejahterakan kehidupan rakyat.

Mungkin hanya itu yang saya ketahui tentang kebaikan, keunggulan dan keistimewaan 2 Capres yang akan menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Oleh karena itu, mari semua kita hentikan kekeliruan yang telah kita perbuat dengan membuka aib dan kejelekan Capres periode 2014-2019. Kitahina seperti apapun, toh mereka jugalah yang akan memimpin kita untuk lima tahun kedepan.

Hentikan segera tindakan konyol tersebut dan kita nodai jari kelingking kita dengan tinta yang disediakan KPU.

Atau...

Pemilu 9 Juli 2014 gagal diselenggarakan karena menunggu kalian tenang dan tidak lagi beradu mulut dan saling bersitegang sesama saudara? Tentunya tidak kan?
Besok 9 Juli 2014 adalah hari yang sudah pasti atau hari resmi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

Lebih baik kita satukan persatuan dan kita duakan hak dan kewajiban pilih yang terbaik dari yang terbaik menurut pilihan masing-masing. []H2S[]

0 komentar:

Posting Komentar