The Next Generation Traffic Network

Kamis, 18 Juli 2013

Kurma Pemberontak jadi kurma paling mahal di Mesir

Kurma Pemberontak jadi kurma paling mahal di Mesir

Saban Ramadan tiba para penjual buah kurma di Mesir kerap menamai merek kurma mereka dengan nama sosok atau tokoh terkenal supaya dagangan mereka makin laris.

Ramadan tahun ini para penjual kurma ikut meramaikan suasana bulan puasa dengan menjual kurma bernama tokoh atau gerakan yang sedang digandrungi di tengah konflik Mesir saat ini, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (12/7).

Sejak lama menamai kurma dengan nama selebritas atau politikus menjadi strategi pemasaran yang populer selama Ramadan di Mesir.

Saat waktu maghrib tiba Nabi biasanya berbuka puasa dengan memakan tiga butir kurma. Ajaran Nabi ini turut mendongkrak penjualan kurma saat Ramadan. 

Pada Ramadan kali ini kurma paling mahal memiliki nama Tamarod (Pemberontak), nama kampanye gerakan rakyat yang menuntut Presiden Muhammad Mursi mundur.

Kurma Tamarod (Komitmen) berharga Rp 23 ribu per kilogram. Sedangkan kurma paling murah bermerek Tajarod sekitar Rp 12 ribu per kilogram. Selain kedua merek itu ada juga kurma dengan nama Sisi, mengambil nama panglima militer yang mengkudeta Mursi pekan lalu.

"Kami menamai kurma ini Tamarod karena mewakili suara kaum muda melawan Ikhwanul Muslimin," kata penjual kurma Taha Ibrahim.

"Kami sebelumnya menamai kurma ini dengan sosok terkenal seperti artis Laila Alawi, Nancy Ajram, Ghada Abdulrazak. Bahkan kami menamai kurma ini dengan nama pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan pemimpin Al Qaidah Usamah Bin Ladin."

Kurma Thawra (Revolusi) pernah menjadi kurma paling mahal pada revolusi 2011 saat penggulingan Husni Mubarak dari tampuk presiden.

Pada 2009 bahkan ada kurma dengan merek Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama. Di 2006 juga pernah ada kurma merek mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon.

sumber

0 komentar:

Posting Komentar